
NgajiKita.com – Banyak dari kita bicara tentang Usaha (Bisnis).Sebelum benar-benar memulai bisnis, seseorang sering kali belajar banyak dari guru atau teladan yang menginspirasi terutama,
Ngajikita dan jamaah datang berbondong-bondong hadir ke salah salah satu rumah Allah yakni, Masjid Darul Arqam Kediri-Banaran (21/01/22), di bersamai dengan datangnya gurunda kita Ustadz. Muhammad Hatta. Kata beliau “Bidang ini sudah ada tuntunannya.” di Nash kan dalam Al Qur’an atau sesuai ajaran-Nya (Rasulullah SAW).
Kemarin Ngajikita bersama Beliau Ustadz Muhammad Hatta mengkaji bareng, bertemakan “Bisnis Ala Nabi” mungkin kalian yang ingin nonton Youtube dan sedikit menyimak Kita sama Beliau bsia klik link di bawah.

Nonton Bareng: Youtube: “Bisnis Ala Nabi” bersama Ustadz. Muhammad Hatta”
Sharing sedikit mengenai Bisnis Ala Nabi, Admin. Banyak juga ya tips atau ilmu bisnis. Tak cukup sekali atau 2 kali per-bulan ikut seminar. Tapi bisa bertahun-tahun belajar sekalian terapin ilmu bisnis. Nah, Rasulullah SAW, sudah mempelajari dan menerapkan berabad-abad. “Tinggal” kita teladani sesuai dengan tuntunannya.
Untuk meneladi kisah sukses Berdagang (bisnis) ala Nabi, bisa sobat pelajari berikut ini:
Pertama, Proses Rasul-kita Menjalankan Bisnis

Beberapa sumber wikipedia, dan mbah google atau buku admin temukan, menjelaskan di masa muda Nabi Muhammad SAW, saat itu beliau ber-umur 12 tahun, sering mengikuti paman “Abu Thalib” ke Negeri Syam (Suriah). Ingin usaha (bisnis) belum memiliki modal, beliau menjadi manajer perdagangan para investor (shohibul mal) berdasarkan bagi hasil.
Berlanjut, tahun demi tahun beliau jalani. Rasul pun beranjak dewasa, berwirausaha/berbisnis secara mandiri sampai sukses memperluas usahanya ke 17 negara.
Hasil itupun membuat banyak berbagai usahawan menobatkan Rasulullah SAW sebagai pemimpin khalifah dagang. Banyak yang ingin join bersama beliau. Hehe, kalau sobat ngaji masih di zaman itu.
Di saat jaya Rasulullah SAW, qadarullah bertemu dengan saudagar kaya bernama Khadijah, seorang akhwat dewasa dan berbudi luhur pula, dan memiliki harta yang berlimpah. Mungkin di zaman kita pasti, para ikhwan pada “klepek-kelepek.” Ups..
Lanjut lagi, banyak bercanda nih admin.
Khadijah tertarik untuk menitipkan dagangan “bisnis” untuk dijual oleh beliau. (versi pertama).
Versi ke- 2. Ada yang menyatakan Rasulullah SAW direkrut Khadijah sebagai partner untuk mengembangkan bisnis. Sampai melamar Rasulullah Muhammad SAW.
Di pertengahan usia 30-an, Rasul banyak terlibat dalam bidang perdagangan seperti kebanyakan pedagang-pedagang lainnya. Tiga dari perjalanan dagang Nabi Muhammad SAW setelah menikah, telah dicatat dalam banyak literatur sejarah.
Yah, itu berbagai pendapat. Mungkin sobat pembaca, memiliki versi lain. Silahkan berkomentar di bawah.
Kedua, Kita bisa Bersikap Jujur dan Amanah

Sebagai businessman, Raulullah SAW piawai dan telah mendangkan laba yang besar baginya dan investornya. Tak satupun jenis bisnis mendapatkan kerugian atau Gatot (gagal total). Literatur sejarahnya, beliau empat kali memimpin eskpedisi perdagangan untuk Khadijah ke Suriah, Jorash, dan Bahrain, di sebelah Timur semenanjung Arab.
Hal menakjubkan ini, karena beliau memiliki sifat jujur dan amanah yang telah ditanamkan sejak kecil. Beberapa contoh sikapnya yakni, Rasulullah SAW tak pernah mengurangi takaran. Selalu mengatakan kondisi barang apa adanya, dari plus dan minusnya.
Ketiga, Jalani Usaha dengan Ramah dan Ikhlas

Seperti kita banyak preneur (pengusaha) di zaman ini mementingkan duniawi. Nah semestinya harus bagaimana?
Rasul kita sudah mengajarkan sesuai syariat, tinggal kita meneladinya. Beliau selalu menjalankan bisnis dengan prinsip “menjemput” surganya Allah SWT, dengan bisnis.
Konsep ini sudah beliau lakukan, sesuai dengan syariat atau kaidah-kaidah agama. Jadi, gak perlu khawatir, sukses dan tidaknya. Karena, Rasulullah menjalaninya dengan orientasi mendapatkan berkah dunia dan akhirat.
Bagaimana menjalaninya? Di kehidupan kita.
Nah, sesuai dengan Headline nya. Bersikap ramah, santun dan selalu keep smile (tersenyum) kepada pembeli merupakan Rasulullah berdagang dengan Ikhlas. Apabila sobat ngaji menujukkan tidak sesuai tuntunan. Habis deh, dipukuli pembeli. Ups maaf.
Keempat Ubahlah Bisnis-Mu dengan Prinsip yang Baik

Rasulullah SAW, menjalankan usaha dengan banyak prinsip, selain jujur dan ramah tamah atau selalu tersenyum. Beliau juga memperhatikan hal-hal yang tak sesuai dipraktekkan saat berdagang. Contoh nya?
A. Apabila sobat menjual barang dengan kualitas buruk, akibatnya bisa bukan hanya kantong kering, dan mengakibatkan dosa besar.
B. Tidak menjual barang yang belum jelas kehalalannya, yakni khamr, patung berhala, dan lain-lain. Banyak contohnya, bisa di cari tanya mbah google. Sobat pembaca pasti capek.
C. Beliau, tak pernah menimbun barang, mengakibatkan mekanisme jual-beli di pasar dan juga stock barang di pasar akan habis, berdampak merugikan pedagang lain. Ini sama saja dzalim.
D. Rasulullah SAW mengambil keuntungan dengan sewajarnya, yang artinya harga barang yang dijual masih dalam batasan hitungan pasar. Maksudnya?
Tidak lebih murah atau lebih mahal, sehingga pembeli tidak merasa dibohongi dan mneguntungkan kedua belah pihak.
E. Nah yang ini cukup penting. Yakni, Rasul mengajarkan kita untuk membayar Upah (karyawan) tepat waktu dan tak menundanya. Sebab apa? Karena, para pekerja telah mengeluarkan energi dan waktunya agar menjalankan usaha-sobat agar lancar. Jadi berikan hak-nya sebagaimana akad yang jelas.
Kelima, Jangan Lupa Ibadah!

Sudah berusaha keras (ikhtiyar). Usaha butuh jampi-jampi juga, yakni dengan ibadah sebagai pendukungnya.
Kunci untuk pintu keberhasilah Rasulullah SAW, prinsip utama “tidak melupakan ibadah.” Sepadat jam terbang dalam bisnis yang dijalani, ibadah tetap menjadi nomer one, yang harus dilaksanakan agar bisnis mendapatkan berkah.
Sesuai dengan admin sesuai dengan kalimat di bawah:
Mengapa kita harus memperbaiki dahulu sholat atau ibadah? Sebab sholat merupakan tiang agama dalam menghamba kepada Allah. Diantranya banyak perbuatan ibadah kepada Allah dan Rasul-Nya.
Riwayatnya, dalam (Qur’an Surah Taha Ayat: 14)
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”.
- Join dan Bantu, yuk sobat Ngaji. Dengan cara:
- SPONSOR hubungi: Kak Admin 082237475484
- DONASI hubungi: Kak Admin 082237475484
REKENING DONASI : Rek. Bank Muamalat : 7410074032An. Sdr. Adam Muhammad (kode bank : 147)
Join bisa hubungi kak Admin atau klik link di bawah: